“Dan peliharalah dirimu dari pada
siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu.
dan ketahuilah bahwa Allah Amat keras siksaan-Nya” (QS Al-Anfal: 25).
Mengomentari ayat ini, Ibnu ‘Abbas berkata,
“Allah memerintahkan kepada kaum Mukminin agar tidak mendiamkan saja
kemungkaran terjadi di sekitar mereka sehingga azab tidak menimpa secara merata
kepada mereka. Di dalam Shahih Muslim dari Zainab binti Jahsy bahwasanya ia
bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, apakah kami akan dibinasakan
padahal ada orang-orang shalih di tengah kami.?” Beliau menjawab, “Ya, bila
keburukan telah demikian banyak.”
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ummu Salamah, dia
berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Bila perbuatan-perbuatan
maksiat di tengah umatku telah nyata, maka Allah akan menimpakan azab-Nya
kepada mereka secara merata.” Ia berkata, “Lalu aku bertanya, ‘Wahai
Rasulullah, bukankah di tengah mereka itu ada orang-orang yang shalih.?’ Beliau
menjawab, “Benar.” Ia berkata lagi, “Bagaimana jadinya mereka.?” Beliau
bersabda, “Apa yang menimpa orang-orang menimpa mereka juga, kemudian nasib
akhir mereka mendapatkan ampunan dan keridlaan dari Allah.”
Fitnah,
kerusakan, atau azab yang terjadi akibat perbuatan maksiat itu tidak hanya
menimpa pelakunya, tetapi juga orang lain yang tidak terlibat langsung.
Realitas ini digambarkan Rasulullah Saw. dengan sabdanya, “Perumpamaan
orang-orang yang menegakkan hukum-hukum Allah dan orang-orang yang melanggarnya
bagaikan suatu kaum yang berbagi-bagi tempat di sebuah kapal, sebagian dari
mereka ada yang mendapatkan bagian atas kapal, dan sebagian lainnya mendapatkan
bagian bawahnya. Orang-orang yang berada di bagian bawah kapal, jika hendak
mengambil air, melewati orang-orang yang berada di atas mereka. Mereka berkata,
‘Seandainya kita melubangi bagian kita dari kapal ini, niscaya kita tidak akan
mengganggu orang-orang yang berada di atas kita.’ Apabila mereka semua
membiarkan orang-orang tersebut melaksanakan keinginannya, niscaya mereka semua
akan binasa. Jika mereka mencegah orang-orang tersebut, niscaya mereka
selamat dan menyelatkan semuanya” (HR Al-Bukhari).
Ilustrasi
Rasulullah Saw. itu amat sesuai dengan realitas kehidupan. Ketika korupsi
dikerjakan oleh segelintir orang yang menjadi penguasa di negeri ini dan
berakibat kepada kebangkrutan negara, seluruh rakyat ikut menanggung akibatnya.
Demikian juga penggundulan dan pembakaran hutan. Banjir bandang, tanah longsor,
dan pengapnya asap akibat perbuatan maksiat itu dirasakan seluruh orang. Dan
salah satu fitnah (dosa) besar yang saat ini terjadi adalah menghalangi
kaum Muslimin dalam menegakkan syariat Islam pada sebuah pemerintahan yang sah
seperti yang terjadi di Palestina, Mesir, dan di beberapa Negara Muslim lainnya.
Agar peristiwa mengerikan itu tidak terjadi, setiap kemungkaran harus dicegah,
dan setiap kezaliman itu harus dihentikan.
Orang-orang
yang berjihad di jalan Allah, jiwa mereka menyatu dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari tentara Allah (junudullah) yang ada di langit dan
bumi. Sehingga, apabila mereka dibunuh karena alasan akan menegakkan syariat
Islam, maka alam semesta yang merupakan bagian dari tentara Allah akan murka,
karena Allah Swt. murka terhadap orang-orang kafir dan musyrik yang menghalangi
kaum Muslimin dari jalan Allah.
Dari Ibnu
Mas’ud Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, “Rasulullah Saw. bersabda, ‘Tidak halal
darah seorang Muslim, kecuali karena salah satu dari tiga hal, yaitu orang yang
berzina padahal ia sudah menikah, membunuh jiwa (orang lain) tanpa alasan syar’i,
dan orang yang meninggalkan agamanya lagi memisahkan diri dari jama’ah (kaum Muslimin)’.”
(HR al-Bukhâri dan Muslim). Bahkan Beliau menegaskan bahwa dosa membunuh seorang Mukmin
lebih besar daripada hancurnya dunia.
Maka bukanlah
hal yang mustahil bila banyak bencana terjadi pasca pembunuhan kaum Muslimin di
Palestina, Suriah, Myanmar, Mesir, dan di beberapa belahan bumi lainnya. Beberapa
bencana tersebut di antaranya;
1.
Bencana
longsor terjadi di Provinsi Sichuan, China (10/7/2013) menewaskan 40 orang.
2.
Kecelakaan
Kereta api di Santiago de Compostela, Spanyol (24/7/2013) menewaskan 78 orang.
3.
Cuaca
panas mencapai 40 derajat celcius di China (31/7/2013) menewaskan 10 orang.
4.
Pesawat
jatuh di dekat bandar udara di East Haven, Connecticut, Amerika Serikat,
(9/8/2013) menewaskan 4 penumpangnya.
5.
Banjir
besar di Colorado, AS yang merusak puluhan ribu rumah dan 1.200 orang
dinyatakan hilang (15/9/2013).
6.
Penembakan
yang dilakukan oleh Aaron Alexis (mantan pasukan marinir AS, 34 tahun) yang
menewaskan 13 orang (16/9/2013).
7.
Badai
Man-Yi berkecepatan 140 km/jam menerjang beberapa wilayah di Jepang, termasuk Kota
Tokyo dan Kyoto (16/9/2013). Sebanyak 320 ribu KK diungsikan untuk menghindari
jatuhnya korban jiwa.
Dan masih banyak
bencana alam lainnya. Mungkin juga termasuk bencana alam yang menimpa sebagian
masyarakat Indonesia. Semoga kita terhindar dari bencana besar akibat pembiaran
terhadap kezaliman yang terjadi di muka bumi ini. Amin. Wallahu a’lam bish
shawab.
Allahuakbar.....