Ibadah haji merupakan puncak
peribadatan seorang Muslim sebagai penunaian rukun Islam yang ke lima. Ulama
menganalogikan haji sebagai pagar bagi sebuah bangunan yang berfungsi untuk
menjaga dan memperindah bangunan tersebut. Namanya juga pagar, boleh jadi harus
dibuat, jika mampu, namun jika tidak mampu, ya tidak apa-apa.
Berbeda dengan rukun Islam yang lain.
Syahadat diibaratkan dengan pondasi, dan karenanya harus kuat. Shalat lima
waktu ibarat tiang, yang juga harus kokoh. Puasa ibarat dinding, yang berfungsi
sebagai perisai. Dan zakat merupakan atap yang berfungsi untuk menaungi isi
bangunan.
Ibadah haji, hanya dilaksanakan bagi
mereka yang mampu sebagaimana firman Allah Swt., “Padanya terdapat
tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya
(Baitullah itu) menjadi amanlah dia. Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah
Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam” (QS Ali Imran: 97).
Yang dimaksud dengan mampu di sini adalah cukup memiliki perbekalan, alat
transportasi, serta sehat jasmani dan ruhani.
Ada banyak keutamaan pelaksanaan ibadah haji, di antaranya adalah,
1.
Amal yang paling
utama. Abu
Hurairah RA berkata, Rasulullah Saw. pernah ditanya, ”Amalan apakah yang
paling utama?” Rasulullah menjawab, ”Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ditanya lagi, ”kemudian apa lagi?” Rasul menjawab, ”Jihad
di jalan Allah.” Ditanya lagi, ”Kemudian apa lagi?” Rasul menjawab.
”Haji mabrur” (HR Bukhari).
2.
Haji adalah jihad. Hasan bin Ali Ra.
meriwayatkan bahwa seorang laki-laki datang
kepada Nabi Saw. lalu berkata, ”Saya seorang penakut dan lemah.” Rasulullah bersabda, ”Mari menuju
jihad yang tidak ada duri, yaitu haji.” Abu Hurairah meriwayatkan
bahwa rasulullah Saw. bersabda, ”Jihadnya orang
tua, orang lemah dan wanita adalah haji dan umrah.” (HR Nasa’i). Aisyah meriwayatkan bahwasanya
di berkata, ”Wahai Rasulullah, engkau telah
menjelaskan bahwa jihad adalah amal yang paling utama, bolehkah kami ikut
berjihad?” Rasulullah bersabda, ”Akan tetapi jihad yang paling utama
adalah haji mabrur” (HR Bukhari).
3.
Haji penghapus dosa.
Rasulullah Saw. bersabda, ”Barangsiapa melaksanakan ibadah haji lalu dia
tidak berkata-kata kotor dan tidak berbuat fasik maka dia kembali seperti hari
saat dilahirkan oleh ibunya.” (HR Bukhari).
4.
Jamaah haji adalah
tamu Allah. Abu Hurairah
berkata, Rasulullah Saw. bersabda, “Tamu Allah ada tiga,
orang melaksanakan haji, umrah, dan yang berperang (dijalan-Nya). Apabila
mereka berdoa kepada-Nya, maka Dia kabulkan. Dan apabila mereka memohon ampun
kepada-Nya, maka Dia ampuni mereka” (HR Ibnu Hibban).
5.
Haji mabrur balasannya
surge. Abu Hurairah Ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah
Saw. bersabda, “Ibadah umrah ke umrah berikutnya menjadi
penghapus (dosa) di antara keduanya dan haji mabrur tiada balasannya melainkan
surga” (HR. Muslim). Wallahu a’lam bish shawab.
0 comments:
Posting Komentar