“Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam
kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu
turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS Al-Qadr: 1-5).
Dalam surat Al-Qadr, Allah Swt. menyebut turunnya Al-Qur`an pada
Lailatul Qadar (malam yang dimuliakan). Dalam surat Ad-Dukhan ayat 1-3
disebutkan bahwa Al-Qur`an diturunkan pada Lailatun Mubarakatun (malam yang
diberkati). “Haa Miim. Demi Kitab (Al Qur`an) yang menjelaskan, sesungguhnya
Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah
yang memberi peringatan.”
Sedangkan dalam surat Al-Baqarah ayat 185 disebutkan turunnya Al-Qur`an
pada bulan Ramadhan. “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu...”
Dan dalam surat Al-Anfal, Allah Swt. menyebut turunnya Al-Qur`an
bertepatan dengan hari pertemuan antara dua pasukan Islam melawan kaum Kafir di
waktu perang Badar, yaitu pada bulan Ramadhan (Tafsir Ibnu Katsir). Dari
informasi-informasi inilah, maka sebagian besar ulama sepakat bahwa Al-Qur`an
untuk kali pertama diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan.
Lailatul Qadar sengaja diturunkan Allah Swt. untuk umat Nabi Muhammad
Saw. untuk menandingi keutamaan-keutamaan umat-umat sebelumnya. Umat sebelum
umat Muhammad Saw. memiliki rata-rata usia harapan hidup lebih tinggi daripada
umat Islam. Bahkan beberapa Nabi sebelum Nabi Muhammad Saw. ada yang memiliki
usia sembilan ratusan tahun. Dengan adanya Lailatul Qadar, umat Islam yang
mampu menggapainya seolah-olah telah beribadah selama 83 tahun.
Mujahid berkata bahwa Rasulullah Saw. menceritakan seseorang dari Bani
Israil memanggul senjata untuk berjihad fii sabiilillah selama seribu
bulan. Cerita itu sangat mengagumkan kaum Muslimin. Tiba-tiba Allah Swt.
menurunkan surat Al-Qadr ini yang di dalamnya terdapat pernyataan bahwa ibadah
pada Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan (HR Ibnu Hatim).
Bahkan ketika Ramadhan hampir tiba, Rasulullah Saw. selalu memotivasi
para sahabatnya dengan adanya Laitul Qadar. Tujuannya
agar para sahabat berlomba-lomba menggapai kemuliaan di sisi Allah Swt. Abu
Hurairah Ra. berkata, ketika hampir tiba bulan Ramadhan, Rasulullah Saw.
bersabda, “Kini telah tiba padamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah Swt. mewajibkan atas kalian berpuasa, dibuka semua pintu surga dan
ditutup pintu-pintu neraka serta setan-setan dibelenggu. Di dalam bulan
Ramadhan ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Maka siapa tidak
mendapatkannya berarti ia kecewa” (HR Ahmad dan Nasa`i).
Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa
saja akan mendapatkan keutamaan malam tersebut.
Karena itu kita harus mengisi malam-malam bulan Ramadhan dengan serangkaian
ibadah sunnah yang dianjurkan. Rasulullah Saw. bersabda, “Siapa mencari
Lailatur Qadar, hendaknya ia mencarinya pada malam kedua puluh tujuh” (HR
Ahmad).
Para ulama sepakat bahwa Lailatul
Qadar terjadi pada malam bulan Ramadhan dan terus berulang pada setiap bulan
Ramadhan untuk maslahat umat Muhammad Saw., sampai terjadi hari Kiamat.
Adapun tentang penentuan kapan
persisnya terjadi, para ulama berbeda pendapat disebabkan beragamnya informasi
hadits Rasulullah Saw., serta pemahaman para sahabat tentang hal tersebut,
sebagaimana tersebut di bawah ini,
a.
Lailatul
Qadar jatuh pada malam 17 Ramadhan, yaitu malam diturunkannya Al-Qur`an. Hal
ini disampaikan oleh Zaid bin Arqam dan Abdullah bin Zubair Ra. (HR Ibnu Abi
Syaibah, Baihaqi, dan Bukhari dalam Tarikh).
b.
Lailatul
Qadar jatuh pada malam-malam ganjil di sepuluh terakhir bulan Ramadhan.
Diriwayatkan oleh Aisyah dari Rasulullah Saw, “Carilah Lailatul Qadar pada
malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan” (HR Bukhari,
Muslim, dan Baihaqi). Abu Hurairah berkata, Rasulullah Saw. bersabda, “Lailatul
Qadar itu terjadi pada malam ganjil 21, 23, 25, 27, dan 29. (Pada malam itu)
jumlah para Malaikat yang turun ke bumi lebih banyak dari bilangan kerikil” (HR
Ahmad).
c.
Lailatul
Qadar terjadi pada malam tanggal 21 Ramadhan, berdasarkan hadits riwayat Abi
Said al-Khudri yang dilaporkan oleh Bukhari dan Muslim. Tiga Lailatul Qadar
jatuh pada malam tanggal 23 bulan Ramadhan, berdasarkan hadits riwayat Abdullah
bin Unais al-Juhany, seperti dilaporkan oleh Bukhari dan Muslim.
d.
Lailatul
Qadar jatuh pada malam tanggal 27 bulan Ramadhan.
Berdasarkan hadits riwayat Ibnu Umar Ra., seperti dikutip oleh Ahmad dan
juga yang driwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah bahwa Umar bin Khaththab Ra.,
Hudzaifah Ra., dan sejumlah besar sahabat yakin bahwa Lailatul Qadar terjadi
pada malam 27 bulan Ramadhan.
Rasulullah Saw. seperti diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Ra., juga pernah
menyampaikan kepada sahabat yang telah tua dan lemah tak mampu menghidupkan
malam-malam di bulan Ramadhan, meminta nasehat kepada Nabi Saw. agar
mendapatkan Lailatul Qadar. Rasulullah Saw. kemudian menasehatinya agar ia
mencari pada malam ke-27 di bulan Ramadhan (HR Thabrani dan Baihaqi).
Seperti dipahami dari riwayat Ibnu Umar dan Abi Bakrah yang dilaporkan
oleh Bukhari dan Muslim, terjadinya Lailatul Qadar mungkin berpindah-pindah
pada malam-malam ganjil sepanjang sepuluh terakhir bulan Ramadhan. Berdasarkan
informasi ini, dan karena langka dan pentingnya, maka selayaknya setiap Muslim
berupaya selalu mendapatkannya pada sepanjang sepuluh hari terakhir bulan
Ramadhan.
Tanda-tanda Lailatul Qadar
Seperti diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi,
bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Pada saat terjadinya Lailatul Qadar
malam terasa jernih, terang, tenang, cuaca sejuk, tidak terasa panas tidak juga
dingin. Dan pada pagi harinya matahari terbit dengan jernih terang benderang
tanpa tertutup sesuatu awan.” Di dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan tentang
tanda-tanda Lailatul Qadar, sebagaimana sabda Rasulullah Saw. bahwa tanda Lailatul
Qadar suasana malam bersih, hening, terang seolah-olah ada bulan. Tidak terasa
dingin tidak juga panas. Dan tidak ada bintang yang dilemparkan kepada setan
hingga fajar. Dan paginya matahari terbit tidak panas, seakan-akan
bagaikan bulan purnama.
Sedangkan yang harus dilakukan untuk mendapatkan Lailatul Qadar adalah:
1.
Lebih
bersungguh-sungguh dalam menjalankan semua bentuk ibadah pada hari-hari bulan
Ramadhan. Menjauhkan diri dari semua yang dapat mengurangi keseriusan beribadah
pada hari-hari itu. Dalam peribadatan itu juga dengan mengikutsertakan
keluarga. Itulah yang dicontohkan Rasulullah Saw.
2.
Melakukan
i’tikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Inilah yang selalu dilakukan
Rasulullah Saw. saat memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Beliau
mengajak keluarganya untuk menghidupkan malam-malam tersebut. Aisyah Ra.
berkata, “Rasulullah Saw. ketika memasuki malam-malam terakhir (21, 23, 25, 27,
29) dari malam 21-30, biasa bangun semalam suntuk dan membangunkan
istri-istrinya dan mengencangkan ikat pinggang. Rasulullah Saw. lebih rajin
ibadahnya pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan daripada malam-malam
sebelumnya” (HR Muslim).
3.
Melakukan
Qiyamul Lail berjamaah sampai dengan rakaat terakhir yang dilakukan imam,
sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dzat Ra. Ada baiknya, ketika memasuki sepuluh
hari terakhir di bulan Ramadhan, para penyelenggara atau panitia Ramadhan
mengundurkan penyelenggaraan shalat Tarawih hingga menjelang sahur. Hal ini
agar pada sepuluh hari terakhir itu, para jamaah selalu menghidupkan malam
untuk menyongsong datangnya Lailatul Qadar.
4.
Memperbanyak
doa memohon ampunan dan keselamatan kepada Allah Swt. dengan lafal, “Allahumma
innaka ‘afuwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.” Doa inilah yang diajarkan
Rasulullah Saw. kepada Aisyah ketika ia bertanya, “Wahai Rasulullah, bila aku
ketahui kedatangan Lailatul Qadar, apa yang mesti aku ucapkan?” (HR Ahmad, Ibnu
Majah, dan Tirmidzi).
Namun demikian, sebagai Mukmin yang meyakini bahwa pada setiap hari-hari
dan malam-malam di bulan Ramadhan terdapat rahmat, ampunan, dan pembebasan dari
api neraka, maka setiap Mukmin hendaknya mengisi bulan Ramadhan sebulan penuh
dengan amal ibadah yang dapat mengantarkan kita menjadi insan bertaqwa. Taqwa
inilah sebaik-baik bekal untuk bertemu dengan Allah Swt. di Yaumil Akhir
kelak. Wallahu a’lam bishshawab.
http://nalurerenewws.blogspot.com/2018/07/taipanqq-4-keuntungan-mencatat-siklus.html
Taipanbiru
TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsasusun
• Domino99
• Poker
• BandarPoker
• Sakong
• Bandar66
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : E314EED5
Daftar taipanqq
Taipanqq
taipanqq.com
Agen BandarQ
Kartu Online
Taipan1945
Judi Online
AgenSakong