Lagi, Pencuri Gigit Jari

22 Nov 2012


Setiap orang diperintah oleh Allah Swt. untuk mencari nafkah yang halal lagi baik (halalan thoyyiban). Kerja apa saja yang penting halal dan mendapatkan hasil baik. Oleh karena itu, jenis pekerjaan tidak boleh menjadi halangan bagi seseorang untuk mencari nafkah. Akan tetapi, ada orang-orang tertentu yang punya pikiran sangat sempit. Mereka memilih jenis pekerjaan yang ringan tapi dalam waktu singkat dapat menghasilkan uang banyak. “Resiko ditanggung belakangan,” kata mereka.
Maka muncullah jenis pekerjaan seperti berjudi, merampok, mencuri, menculik dengan meminta tebusan, bandar atau pengedar narkoba, penipuan, dan masih banyak pekerjaan sejenis yang dapat menghasilkan uang banyak dalam waktu singkat. Kalau mau didata, hampir semua pekerjaan ringan dan dalam waktu singkat dapat menghasilkan uang banyak, adalah pekerjaan-pekerjaan yang diharamkan oleh agama, atau syubhat. Salah satu “pekerjaan” yang mereka anggap cepat menghasilkan uang adalah pencurian dengan cara menggembosi ban kendaraan calon korban.
Selasa kemarin, Mat Bulbit pulang dari kantor. Lantaran banyak pekerjaan, ia baru keluar kantor usai shalat Maghrib. Sepanjang perjalanan, langit masih menumpahkan air hujan cukup lebat. Genangan air dan curahan air hujan membatasi pandangan mata, membuat setiap pengendara harus berhati-hati.
Keluar pintu tol menuju arah ke rumah, hujan reda, namun di beberapa bagian jalan masih terdapat genangan air sebagai tanda hujan baru saja berhentu. Arus kendaraan menuju ke rumah, padat merayap. Mat Bulbit menepikan mobilnya lantaran hendak membeli kabel dan lampu neon untuk menerangi jalan di depan rumahnya yang agak gelap. Tak kurang dari 10 menit, Mat Bulbit sudah meninggalkan toko penjual alat-alat elektronik.
Lalu lintas di jalan masih padat merayap. Mat Bulbit mengemudikan mobilnya dengan santai. Tepat di pintu gerbang perumahan, seorang pengendara sepeda motor tiba-tiba membunyikan klakson berkali-kali. Mat Bulbit belum tahu bahwa klakson itu ditujukan kepadanya, hingga orang itu mendekati mobilnya dan berteriak-teriak sambil menunjuk ke bagian depan mobil Mat Bulbit.
Jalan menuju komplek perumahan tidak terlalu lebar, tapi cukup untuk dilalui dua mobil bila berpapasan. Mat Bulbit menepikan mobilnya tepat di depan pintu gerbang Masjid bagian samping, lalu turun dan langsung mengunci pintu mobil. Ia memeriksa bagian depan mobil yang ditunjuk si pengendara motor, lalu ke bagian belakang. Ternyata ban belakang sebelah kiri berdesis mengeluarkan angin. Sebuah paku terlihat jelas menancap di ban mobil. Dalam waktu tidak kurang dari satu menit, ban mobil sudah gembos.
Mat Bulbit mencari-cari pengendara sepeda motor yang memintanya berhenti, namun sudah tidak tampak lagi. Dia curiga, jangan-jangan orang itu bagian dari sindikat pencurian dengan modus penggembosan ban mobil. Mat Bulbit memperhatikan gerak-gerik setiap pengendara motor yang berhenti di dekat mobilnya. Seseorang membantunya mencabut paku yang menancap di ban mobil. Ternyata benar dugaan Mat Bulbit. Paku itu bukan paku biasa, tapi paku yang terbuat dari rangka payung. Bila paku seperti itu menancap di ban mobil, maka udara dari dalam ban mobil dapat keluar tanpa hambatan. Mat Bulbit menduga paku itu ditancapkan ke ban mobilnya ketika dia membeli kabel dan lampu neon.
Mat Bulbit menelpon istrinya untuk meminta bantuan tetangga rumah yang berprofesi sebagai tukang ojek untuk membantu mengganti ban mobil yang gembos dengan ban serp. Satu hal yang selalu diingat Mat Bulbit dalam kondisi seperti itu, yaitu mengunci pintu kendaraan. Setelah ban mobil diganti, Mat Bulbit langsung menuju rumahnya. Dia yakin komplotan pencuri yang hendak mengambil sesuatu dari dalam mobilnya gigit jari. Gagal maning, gagal maning. (Bekasi, 20 November 2012).

0 comments:

Posting Komentar

 
Syamsu Hilal © 2011 | Dikunceni Kang Zack, Kunjungi Juga Suswono, Kementan dan Atang Trisnanto