Keutamaan Ibadah Haji

7 Okt 2013


Ibadah haji merupakan puncak peribadatan seorang Muslim sebagai penunaian rukun Islam yang ke lima. Ulama menganalogikan haji sebagai pagar bagi sebuah bangunan yang berfungsi untuk menjaga dan memperindah bangunan tersebut. Namanya juga pagar, boleh jadi harus dibuat, jika mampu, namun jika tidak mampu, ya tidak apa-apa.
Berbeda dengan rukun Islam yang lain. Syahadat diibaratkan dengan pondasi, dan karenanya harus kuat. Shalat lima waktu ibarat tiang, yang juga harus kokoh. Puasa ibarat dinding, yang berfungsi sebagai perisai. Dan zakat merupakan atap yang berfungsi untuk menaungi isi bangunan.
Ibadah haji, hanya dilaksanakan bagi mereka yang mampu sebagaimana firman Allah Swt., “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia. Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam” (QS Ali Imran: 97). Yang dimaksud dengan mampu di sini adalah cukup memiliki perbekalan, alat transportasi, serta sehat jasmani dan ruhani.
Ada banyak keutamaan pelaksanaan ibadah haji, di antaranya adalah,
1.        Amal yang paling utama. Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah Saw. pernah ditanya, ”Amalan apakah yang paling utama?” Rasulullah menjawab, ”Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ditanya lagi, ”kemudian apa lagi?” Rasul menjawab, ”Jihad di jalan Allah.” Ditanya lagi, ”Kemudian apa lagi?” Rasul menjawab. ”Haji mabrur” (HR Bukhari).
2.        Haji adalah jihad. Hasan bin Ali Ra. meriwayatkan bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi Saw. lalu berkata, ”Saya seorang penakut dan lemah.” Rasulullah bersabda, ”Mari menuju jihad yang tidak ada duri, yaitu haji.” Abu Hurairah meriwayatkan bahwa rasulullah Saw. bersabda, ”Jihadnya orang tua, orang lemah dan wanita adalah haji dan umrah.” (HR Nasa’i). Aisyah meriwayatkan bahwasanya di berkata, ”Wahai Rasulullah, engkau telah menjelaskan bahwa jihad adalah amal yang paling utama, bolehkah kami ikut berjihad?” Rasulullah bersabda, ”Akan tetapi jihad yang paling utama adalah haji mabrur” (HR Bukhari).
3.        Haji penghapus dosa. Rasulullah Saw. bersabda, ”Barangsiapa melaksanakan ibadah haji lalu dia tidak berkata-kata kotor dan tidak berbuat fasik maka dia kembali seperti hari saat dilahirkan oleh ibunya.” (HR Bukhari).
4.        Jamaah haji adalah tamu Allah. Abu Hurairah berkata, Rasulullah Saw. bersabda, Tamu Allah ada tiga, orang melaksanakan haji, umrah, dan yang berperang (dijalan-Nya). Apabila mereka berdoa kepada-Nya, maka Dia kabulkan. Dan apabila mereka memohon ampun kepada-Nya, maka Dia ampuni mereka” (HR Ibnu Hibban).
5.        Haji mabrur balasannya surge. Abu Hurairah Ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Ibadah umrah ke umrah berikutnya menjadi penghapus (dosa) di antara keduanya dan haji mabrur tiada balasannya melainkan surga” (HR. Muslim). Wallahu a’lam bish shawab.

0 comments:

Posting Komentar

 
Syamsu Hilal © 2011 | Dikunceni Kang Zack, Kunjungi Juga Suswono, Kementan dan Atang Trisnanto