Amanah dan Kehancuran Bangsa

1 Agu 2017

Oleh Syamsu Hilal

Pemimpin dipilih bukan sekedar untuk dijadikan simbol sebuah negara, tetapi sebagai lokomotif yang membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Berpijak dari alasan ini, memilih pemimpin tidak sama dengan memilih selebritis yang lebih mengandalkan popularitas daripada kapasitas.
Daniel Boorstin, pakar manajemen kepemimpinan mengatakan bahwa dunia saat ini memiliki banyak pemimpin, tapi mereka berada di bawah bayang-bayang selebritis. Pemimpin dikenal karena prestasinya, sementara selebritis dikenal lantaran ketenarannya. Pemimpin mencerminkan hakikat-hakikat manusia, sedang selebritis mencermintkan kemungkinan-kemungkinan pers dan media massa. Kaum selebritis adalah orang-orang yang membuat berita, tetapi para pemimpin adalah orang-orang yang membuat sejarah (Majalah Parade, 6 Agustus 1995)
Dampak kesalahan memilih pemimpin sejak lama diperingatkan Rasulullah Saw. melalui sabdanya, “Jika amanah telah disia-siakan, maka tunggulah kehancurannya. Seorang sahabat bertanya, ‘Bagaimana maksud amanah disia-siakan?’ Nabi Saw. menjawab, “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancurannya” (HR Bukhari).
Kriteria orang yang layak dijadikan pemimpin secara gamblang dijelaskan di dalam Al-Qur`an, yaitu hafizhun ‘alim; mampu menjaga dan berpengetahuan (QS Yusuf: 55) dan qowiyyun amiin; kuat dan dipercaya (QS Al-Qashash: 26).
Selanjutnya Al-Qur`an membuat pembedaan antara pemimpin konstruktif dan pemimpin destruktif. Pemimpin konstruktif adalah pemimpin yang menyejahterakan rakyatnya di dunia dan mengajak ke Surga. “Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar...” (QS As-Sajadah: 24). Sebaliknya pemimpin destruktif adalah pemimpin yang menyengsarakan rakyatnya di dunia dan menjerumuskan ke Neraka. “Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong” (QS Al-Qashash: 41).

0 comments:

Posting Komentar

 
Syamsu Hilal © 2011 | Dikunceni Kang Zack, Kunjungi Juga Suswono, Kementan dan Atang Trisnanto