Oleh Syamsu Hilal
Pemasaran berjenjang Multi-level marketing (MLM) adalah strategi pemasaran di mana tenaga penjual (sales) tidak hanya mendapatkan
kompensasi atas penjualan yang mereka hasilkan, tetapi juga atas hasil
penjualan sales lain yang mereka rekrut. Tenaga penjual yang direkrut tersebut dengan
anggota “downline”. Dalam praktiknya, sistem MLM menuai pro dan kontra karena dianggap melanggar
prinsip-prinsip keadilan dan transparansi, serta metode perekrutan yang kebanyakan
bersifat ‘memperdaya’, hanya menjelaskan keuntungan tanpa menjelaskan kerugian
bergabung dengan MLM kepada anggota baru.
Dalam Islam, aktivitas ekonomi, transaksi
bisnis, dan pengembangan usaha diatur tersendiri dalam Fiqh Muamalat. Sedangkan
sistem MLM berlaku dalam aktivitas yang bernuansa akhirat, karena keuntungan
yang diperoleh juga bukan dalam bentuk materi, akan tetapi dalam bentuk pahala.
Karena itu, MLM yang berlaku dalam Islam adalah MLM Pahala, bukan MLM
dalam bentuk berbagi keuntungan (fee) yang bersifat duniawi. Dalam MLM
Pahala yang membagi keuntungan bukan manusia yang punya sisi subyektivitas dan vested
interest, akan tetapi Allah Swt. yang Maha Kaya dan Maha Adil.
Sistem MLM Pahala dijelaskan Rasulullah Saw.
melalui sabdanya, “Siapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (hidayah),
maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi
pahala mereka sedikitpun” (HR Muslim).
Hadits di atas menjelaskan bahwa seseorang
yang mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan, maka pahala kebaikan
tersebut bukan hanya diterima oleh orang yang melakukan, akan tetapi juga
diterima oleh orang yang mengajak kepada kebaikan, tanpa mengurangi pahala dari
orang yang melakukan kebaikan. Dengan prinsip seperti ini, maka wajar jika Abu
Bakar Ash-Shiddiq ra., orang pertama yang menerima dakwah Islam dari Rasulullah
Saw., memiliki timbangan pahala yang sangat besar. Sampai-sampai Rasulullah
Saw. mengatakan, “Jika ditimbang keimanan Abu Bakar dengan keimanan seluruh
umat ini, maka akan lebih berat keimanan Abu Bakar” (Syu’abul Iman, Bab Al-Qaul
fii Ziyadatil Iman wa Naqshanih).
Rasulullah Saw. sendiri pernah memuji
keislaman Abu Bakar, sebagaimana yang dikutip oleh Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah
wa Al-Nihayah, “Tiada aku mengajak seorang masuk Islam, tanpa ada hambatan,
keraguan, tanpa mengemukakan pandangan dan alasan, hanya Abu Bakar. Ketika aku
menyampaikan ajakan tersebut, dia langsung menerimanya tanpa ragu sedikit pun.”
Sistem MLM Pahala seharusnya memotivasi kita
berlomba-lomba mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan. Dengan cara inilah
kita akan terus menerus memproduksi kebaikan demi kebaikan, yang pada akhirnya
kebaikan-kebaikan itu akan menyingkirkan keburukan-keburukan, sebagaimana
aliran air sungai yang jernih meminggirkan sampah atau mendorongnya ke hilir
sungai. Wallahu a’lam bish shawab.
0 comments:
Posting Komentar