Cobaan dan Kemuliaan

14 Agu 2017

Oleh: Syamsu Hilal

Di Surga terdapat beberapa tingkatan yang tidak dapat dicapai seorang hamba hanya dengan mengandalkan amalnya saja. Untuk itu, Allah Swt. menyiapkan sejumlah perangkat ujian dan cobaan yang dapat mengantarkan manusia ke tempat tersebut. Begitu juga dengan iman yang memiliki beberapa tingkatan. Dan setiap tingkatan iman tidak dapat diraih hanya dengan mengandalkan amal perbuatan. Maka, Allah Swt. menyiapkan seperangkat ujian dan cobaan bagi seorang hamba untuk meraih tingkatan-tingkatan iman tersebut.
Seandainya Nabi Ibrahim As. tidak menuntaskan semua perintah Allah Swt., termasuk menyembelih putra kesayangannya Nabi Ismail As., niscaya Allah tidak menjadikannya sebagai pemimpin umat manusia (QS Al-Baqarah [2]: 120).
Jika orang-orang kafir Quraisy tidak menyiksa keluarga Yasir ra., dan keluarga Yasir menghadapinya dengan sabar, apakah keluarga Yasir akan mendapat kemuliaan? Sampai-sampai Rasulullah Saw. bersabda, “Sabarlah keluarga Yasir, sesungguhnya tempat kalian kelak di Surga” (HR Al-Hakim, Ahmad, dan Thabrani).
Seandainya Bilal bin Rabah ra. tidak disiksa majikannya, Umaiyah bin Khalf, dan Bilal menghadapinya dengan tegar, maka Bilal tidak akan mendapatkan julukan “Bilal Tokoh Kami” dari Rasulullah Saw. (HR Bukhari).
Bila Nabi Yusuf As. tidak mampu menahan rayuan permaisuri Mesir yang cantik dan lebih memilih penjara, maka Nabi Yusuf As. tidak akan mendapat gelar, “Hai orang yang jujur,” dari Allah Swt.
Andai Umar bin Abdul Aziz tidak bersabar atas pahitnya menegakkan kebenaran dan keadilan, beliau tidak akan memperoleh gelar “Khalifah Kelima”.
Jika Allah Swt. hendak memilih hamba-hamba-Nya menjadi syuhada, maka Allah akan menyiapkan seperangkat ujian dan cobaan yang sesuai dengan kadar keimanan orang tersebut untuk memikul cobaan tersebut. Ini adalah sunnatullah yang berlaku sebagaimana firman-Nya,
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat” (QS Al-Baqarah: 214).
Ujian dan cobaan juga berfungsi sebagai penghapus dosa, sebagaimana sabda Rasulullah Saw. yang diriwayatkan Tirmidzi dari Abu Hurairah, “Cobaan tidak henti-hentinya menimpa orang-orang Mukmin dan Mukminah atas dirinya, anak-anaknya, dan hartanya, hingga ia bertemu Allah Swt. tanpa membawa dosa.” Wallahu a’lam bish shawab.

0 comments:

Posting Komentar

 
Syamsu Hilal © 2011 | Dikunceni Kang Zack, Kunjungi Juga Suswono, Kementan dan Atang Trisnanto