Pahala Shalat Berjamaah

3 Sep 2011

Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibandingkan shalat sendirian” (HR Bukhari dan Muslim). Oleh karena itu, seperti diceritakan oleh Jabir ra, saking inginnya mendapatkan keutamaan pahala shalat berjamaah di masjid, banyak sahabat dari bani Salamah yang ingin pindah rumah mendekati masjid Nabi. Mendengar kabar itu, Rasulullah Saw. bertanya kepada mereka, “Benarkah kalian ingin pindah rumah mendekati masjid?” Mereka menjawab, “Benar, ya Rasulullah.” Nabi bersabda, “Wahai bani Salamah, tetaplah di tempat kalian, karena setiap langkah kaki kalian ke masjid dicatat satu pahala.”
Selain itu, orang yang shalat berjamaah di masjid masih mendapat bonus pahala, yaitu setiap langkah kakinya ke masjid dapat menghapus satu kesalahan. Bahkan, selama menunggu datangnya shalat, dia tetap mendapatkan pahala shalat. Setelah itu, selesai shalat, selama ia berada di masjid dan belum batal wudhu, para Malaikat berdoa untuknya, “Ya Allah, berkahilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia” (Muttafaqun ‘alaih).
Rangkaian shalat dimulai dari berwudhu, karena wudhu merupakan syarat sahnya shalat. “Jika seseorang berwudhu lalu berkumur, maka dosa-dosa keluar dari mulutnya. Jika dia membersihkan hidung, maka dosa-dosa keluar dari hidungnya. Jika dia membasuh muka, maka dosa-dosa keluar dari mukanya hingga dari bawah kelopak matanya. Jika dia membasuh kedua tangan, maka dosa-dosa keluar dari kedua tangannya hingga dari bawah kukunya. Jika dia mengusap kepala, maka dosa-dosa keluar dari kepalanya hingga dari kedua telinganya. Dan jika dia membasuh kedua kaki, maka dosa-dosa keluar dari kedua kakinya hingga dari bawah kuku kakinya. Setelah itu, langkahnya ke masjid dan shalatnya menjadi tambahan pahala baginya” (HR Malik, Nasa`i, Ibnu Majah, dan Hakim).
Ketika datang waktu shalat, adzan dikumandangkan di masjid atau musholla, maka orang-orang yang mendengar seruan adzan disunnatkan untuk mengucapkan sebagaimana yang diucapkan muazdin. Jika ini dilakukan, maka orang-orang yang menjawab seruan adzan tersebut akan masuk surga (HR Muslim dan Abu Dawud). Selesai adzan, kita disunnatkan besalawat dan berdoa untuk Rasulullah Saw. Dengan melakukan ini, niscaya Allah Swt. memberi keberkahan sepuluh kali lipat dan kita akan mendapat syafaat dari Rasulullah Saw. di hari kiamat (HR Muslim).
Sebelum dan atau sesudah shalat fardhu, kita disunnatkan melaksanakan shalat sunnah rawatib yang fungsinya untuk menyempurnakan shalat fardhu. Masing-masing shalat sunnah memiliki keutamaan, misalkan “Dua rakaat shalat sunnah sebelum Shubuh lebih baik dibandingkan dunia dan seisinya” (HR Ahmad, Muslim, Tirmidzi, dan Nasa`i).
Subhanallah, setiap shalat fardhu yang dilaksanakan secara berjamaah di masjid ternyata membawa gerbong pahala yang sangat besar. Sudikah kita meninggalkannya? (Syamsu Hilal).
Dimuat di Rubrik Hikmah Republika (9 Juli 2011)

0 comments:

Posting Komentar

 
Syamsu Hilal © 2011 | Dikunceni Kang Zack, Kunjungi Juga Suswono, Kementan dan Atang Trisnanto