Islam Agama Universal

15 Feb 2013



“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS Al-Anbiya`: 107).

Islam merupakan agama yang berkembang paling cepat, sekaligus merupakan agama yang paling universal. Dari semenanjung Arab, Asia, Afrika, Amerika Utara, Tengah dan Selatan, dan bahkan Eropa Barat dan Timur sekalipun, Islam menjadi fenomena yang sangat unik. Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa Islam telah menjadi agama terbesar dunia, jika Kristen dan Katolik dipilah menjadi dua entity yang berbeda, dan sekaligus menjadi agama terpopuler masa kini. Tragedi 11 September membuka peluang manis bagi warga Amerika untuk mengenal agama ini lebih dekat. Kenyataannya, dilandasi oleh motivasi yang berbeda-beda, masyarakat Amerika semakin mengenal Islam yang sesungguhnya.
Islam, sebagaimana juga agama Kristen, diyakini oleh pemeluknya sebagai agama yang harus disampaikan kepada seluruh umat manusia. Pertautan antara semangat memperkenalkan Islam dan kebesaran Islam itu sendiri menjadikan Islam berkembang dengan sangat cepat. Kenyataan ini telah mambangun sebuah kesadaran kepada sesama umat beragama untuk saling mengenal, serta menyokong kepada kebaikan bersama (common interests), yang terealisasikan dalam bentuk kunjungan-kunjungan persahabatan, dialog konstruktif, dan bahkan melakukan kegiatan-kegiatan sosial bersama. Di Amerika Serikat, gereja-gereja, sekolah-sekolah, dan bahkan institusi-insitusi pemerintahan sekalipun, membuka diri bagi para Imam untuk memberikan ceramah-ceramah tentang Islam. Sebaliknya, mesjid-mesjid juga semakin ramai dikunjungi oleh para non Muslim.
Islamic Cultural Center of New York misalnya, menerima tidak kurang dari 15 kunjungan grup non Muslim setiap bulannya. Dari kunjungan-kunjungan tersebut biasanya terbangun kontak-kotak pribadi antara Imam dan anggota grup tadi, yang tidak jarang berakhir dengan “Syahadah”. Di Islamic Cultural Center pula, untuk dua bulan terakhir saja, ada 17 orang yang menyatakan menerima Islam sebagai agamanya. Belum lagi pendekatan-pendekatan pribadi para orang Islam di tempat kerja, sekolah, dan lain-lain. Sebagai catatan, hampir di semua universitas AS sekarang ini telah berdiri MSA (Muslim Student Association). Semua ini merupakan indikasi nyata akan perkembangan Islam yang sangat dahsyat di Negara adi daya.

Sebuah Perbandingan
Barangkali menarik untuk kita bandingkan antara fenomena dakwah Islam di dunia barat dan missionaris Kristen pada negara-negara Muslim. Hampir semua yang masuk Islam di AS adalah karena sebuah kesadaran yang sejati. Hampir 70% di antara mereka memeluk Islam karena didahului oleh keragu-raguan terhadap agamanya sebelum menjadi Muslim. Alasan ini diakui oleh Irene Handono, muallaf yang saat ini gencar menyadarkan umat Kristen tentang kelemahan ajarannya.
Pada saat yang sama, propaganda-propaganda jahat terhadap Islam justru menjadi motivasi bagi mereka untuk mencari tahu realita Islam yang sesungguhnya. Dan pada akhirnya, didukung oleh semangat kejujuran dan keterbukaan, mereka menerima Islam sebagai agama kebenaran. Kenyataannya, tidak jarang setelah menjadi Muslim justru lebih kuat dan kokoh dalam beragama ketimbang mereka yang ditakdirkan lahir sebagai Muslim.
Sebaliknya, missionaris Kristen datang ke berbagai negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, seperti Indonesia, baik secara kuantitas maupun kualitas, penerimaan terhadap ajaran mereka tidak sebanding dengan penerimaan ajaran Islam di dunia non Muslim. Belum pernah kita dengar misalnya di suatu kampung warga Muslim masuk ke dalam agama lain secara berombongan, atau seorang Muslim secara terang-terangan menyatakan meninggalkan agama Islam dan memeluk agama yang baru. Perbedaan yang paling penting adalah bahwa boleh jadi seorang Muslim pindah agama, tapi tidak karena sebuah kesadaran yang sejati, melainkan karena dorongan-dorongan lain, misalkan materi. Maka tidak aneh misalnya, jika di negara tertentu terjadi suap menyuap untuk menerima agama baru.
Seringkali juga kelompok agama tertentu atau pemeluk agama tertentu melakukan pembohongan publik dalam menyebarkan agama. Propaganda pembaptisan seorang tokoh Muslim baru-baru ini adalah satu contoh ketidakjujuran yang dilakukan oleh kelompok tertentu dalam penyebaran agamanya. Padahal kebohongan seperti ini tidak saja bertolak belakang dengan norma-norma ajaran agama, tapi juga merupakan pengkhianatan terhadap kebenaran agama itu sendiri.
Fenomena makin maraknya non Muslim yang masuk Islam tidak hanya terjadi di AS. Sebuah kantor pusat informasi Islam yang bernama The Office of Muslim Affairs memperkirakan sedikitnya 20 ribu orang Filipina masuk ke Islam. Orang yang memeluk Islam, dalam Bahasa Tagalog, mereka sebut sebagai ‘Balik Islam’. Mereka lebih suka disebut dengan istilah ini dibanding ‘Riverts’ dalam Bahasa Inggris. Mereka tinggal di Luzon, ditengah kehidupan tradisi Katolik yang kuat.
Catatan menunjukkan di antara 6.599.000 orang Filipina yang beragama Islam, 200 ribu di antaranya adalah kaum Balik Islam.[1]
Sejak peristiwa September 11 yang menyerang Amerika Serikat, jumlah mereka yang ingin mempelajari Islam lebih dalam makin banyak. Bahkan menurut Shariff Solaiman Gonzales, pemimpin International Worldwide Mission, Filipina, mereka sempat kehabisan buku karena jumlah permintaan yang meningkat tajam.
Dalam sebuah artikel yang berjudul ‘The Philippines Historical Overview’ [2], disebutkan lebih dari 60 juta penduduk Filipina saat ini, 5-7% di antaranya Muslim. Muslim Filipina ini lebih memiliki kesamaan dengan negara tetangganya Malaysia dan Indonesia dibanding saudaranya sendiri Kristen Filipina. Kaum Kristen Filipina telah ‘dididik’ Spanyol lebih dari 400 tahun lamanya untuk memerangi kaum Muslim di sana. Oleh karena itu, hingga sekarang pun, Muslim Filipina tidak lebih diperlakukan layaknya mimpi buruk. Bahkan menurut rekan kerja saya Hermie de Villa, seorang mekanik mobil asal Manila yang Katolik, para orangtua sering menakut-nakuti anak-anaknya dengan gambaran sadis perilaku kaum Muslimin Mindanao. Meskipun kenyataannya, Spanyol lah yang harus menjadi ‘hantu’ bagi anak-anak Filipina.
Khadijah Potter, gadis Filipna lainnya, yang memeluk Islam ketika di California (AS), mengaku tidak pernah berhubungan dengan orang-orang Islam, kecuali sesudah memeluk Islam.[3] Praktek keagamaan Katolik di Filipina menurutnya tidak lebih dari praktek perdukunan selama ini. Karena banyak orang-orang Kristen yang tidak memahami ajaran mereka. Khadijah akan memberikan sumbangan informasi tentang Islam dan Muslim Filipina lewat internet. Islamlah yang menurut dia telah mengajarkan bahwa praktek perdukungan adalah haram.
Tidak hanya di Filipina, di Australia pun dalam 25 tahun terakhir ini komunitas Islam telah berlipat ganda. Menurut sensus tahun 2001, terdapat sedikitnya 281.578 orang Islam, atau 40% kenaikannya dibanding sensus 1996, atau 91% meningkat dalam dekade terakhir .[4] Diperkirakan saat ini umat Islam di Australia berjumlah 350-450 ribu.
Di Perancis, menurut Hadi Yamid, koresponden Islam Online (IOL), dalam 50 tahun terakhir setidaknya terdapat 50 ribu warga Perancis memeluk Islam. Mereka katakan Islam telah berhasil mengisi kevakuman kebutuhan spirual mereka .[5]
Di Mexico, Islam juga mulai dikenal. Kota Mexico yang berpenduduk terpadat di dunia dan didominasi Katolik ini, kini mulai mengenal trend baru, refleksi dari kejadian yang serupa di Amerika Latin, yakni ribuan orang Katolik memeluk Islam. Demikian menurut Centro Cultural Islamico de Mexico yang membuka pintu untuk Islam 6 tahun yang lalu.[6]
Dalam sebuah artikel yang berjudul ‘Islam Lure More Latinos’, karya Christ L. Jenkins, di Washington Post, edisi 7 Januari 2001, Islam disebut sebagai agama yang mulai menjalar dalam kehidupan orang-orang Amerika Latin. Di Amerika Serikat, negara adidaya yang paling berpengaruh di muka bumi ini, kenaikan jumlah penganut Islam lebih mengejutkan lagi. Dalam artikel yang berjudul ‘The Fastest Growing Religion” karya Moon Lion,[7] dari tahun 1990 hingga 2001, Islam tumbuh sangat mengesankan: 109%.[8] Bahkan hal ini diakui oleh Hillary Clinton (Istri Bill Clinton) di Los Angeles Time, 31 Mei 1996. Pengakuan yang sama datang dari ABC News, NEWSDAY, New York Times, USA Today, Encyclopedia Britannica, CBS News, Times Magazine, CNN, dan masih banyak lagi.[9]
Demikianlah Islam sebagai agama universal senantiasa mengedepankan rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil ‘alaamiin). Islam memanggil manusia untuk kembali kepada fitrahnya yang lurus. Keuniversalan Islam ditegaskan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya, “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS Al-Anbiya`: 107).
Islam adalah agama Allah, agama wahyu. Islam tidak boleh disederajatkan dengan suatu ideologi atau gagasan hasil pemikiran manusia. Islam adalah agama fitrah yang menyempurnakan segala nilai positif yang sudah ada sebelumnya pada manusia. Islam adalah agama universal dan sesuai untuk semua bangsa. Sifat Islam sama dengan sifat-sifat kemanusiaan secara umum. Islam juga sangat toleran terhadap kebudayaan, tradisi atau adat istiadat yang baik dan mengedapankan nilai-nilai kemanusiaan. Kemurnian ajaran Islam harus dipelihara dengan memahami Al-Qur`an dan As-Sunnah secara kaffah (menyeluruh).
Di tengah hujatan terhadap kaum Muslimin sebagai dalang teroris, Islam dianggap sebagai agama pedang, bahwa jenggot dan jilbab sebagai simbol kekolotan, ternyata Islam membuktikan sebagai agama yang paling populer dan banyak diminati manusia. Inilah bukti bahwa Islam adalah agama universal, Rahmat bagi seluruh alam. Subhanallah. Wallahu a’lam bishshawab.


[1] http://www.manilatimes.net/others/special/2003/nov/17/20031117spe1.html
[2] http://www.hawaii.edu/cseas/pubs/philippines/philippines.html
[3] http://forums.gawaher.com/index.php?act=ST&f=115&t=981&
[4] http://www.geocities.com/WestHollywood/Park/6443/Fastest/australia.html
[5] http://www.geocities.com/WestHollywood/Park/6443/Fastest/french.html
[6] http://www.geocities.com/WestHollywood/Park/6443/LatinAmerica/mexico1.html
[7] http://druidry.org/obod/news/growth_paganism.html
[8] http://www.gc.cuny.edu/studies/key_findings.htm
[9] http://www.geocities.com/Pentagon/3016/fastest.htm

0 comments:

Posting Komentar

 
Syamsu Hilal © 2011 | Dikunceni Kang Zack, Kunjungi Juga Suswono, Kementan dan Atang Trisnanto