Makna Khusyu'

20 Feb 2013



Secara bahasa, khusyu’ berasal dari kata khasya’a--yakhsya’u--khusyuu’an yang artinya tunduk, merendahkan diri, takluk. Orang yang khusyu’ adalah orang yang tunduk, merendahkan diri, dan takluk kepada sesuatu atau kepada sebuah aturan tertentu. Seseorang yang merasa aman, damai, dan enjoy bekerja pada seorang majikan, maka ia dapat dikatakan khusyu’ dengan majikannya. Seorang karyawan yang menikmati pekerjaannya hingga larut malam, bisa juga dikatakan khusyu’ dengan pekerjaannya.
Kata khusyu’ memiliki kedekatan makna dengan kata khasy-yah yang artinya takut. Misalnya dalam QS Fathir: 28, “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.” Oleh karena itu, tidak salah bila kata khusyu’ diartikan sebagai khasy-yah, sebab biasanya orang yang khusyu’ adalah orang yang takut kepada Allah Swt.
Umumnya kita memahami kata khusyu’ ketika disandingkan dengan kata shalat, sebagaimana firman Allah Swt., “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu`” (QS Al-Baqarah: 45).
Apa itu al-khaasyi’iin? Allah Swt. menjelaskan, “Yaitu orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Rabbnya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya” (QS Al-Baqarah: 46). Mengomentari ayat ini, Abul Aliyah dalam Tafsir Ibnu Katsir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan al-khaasyi’iin adalah orang yang takut kepada Allah. Sedangkan Ibnu Jarir berkata bahwa al-khaasyi’iin berarti tekun, tunduk, dan takut kepada Allah.
Para ulama mengatakan bahwa orang yang khusyu’ dalam shalatnya bukanlah orang yang tidak peduli atau tidak mendengar apa yang terjadi di sekelilingnya ketika ia shalat. Sebab khusyu’ tidak identik dengan tuli, cuek, egois, atau masa bodoh. Akan tetapi, yang dimaksud khusyu’ dalam shalat adalah memfokuskan diri pada shalatnya, mengerti apa yang dibacanya, memperhatikan setiap gerakan-gerakan shalat, dan memahami makna shalat sebagai sebuah latihan menuju kesempurnaan iman.
Al-Qur’an menjelaskan beberapa makna khusyu’, di antaranya:
1.    Khusyu’ adalah ketundukan hati (antakhsya’a qulubuhum)untuk senantiasa mengingat Allah Swt. dengan mentadaburi ayat-ayat Al-Qur`an (QS Al-Hadid: 16).
2.    Perasaan khusyu’ akan muncul bila kita memahami kandungan Al-Qur`an, sehingga apabila Al-Qur`an dibacakan, mereka akan sujud (QS Al-Isra`: 107-109).
3.    Khusyu’ akan lahir bila kita tunduk karena takut kepada Allah Swt. (QS Al-Hasyr: 21).
4.    Orang yang khusyu’ adalah yang senantiasa bersegera melakukan amal saleh dan berdoa agar amalnya diterima oleh Allah Swt. (QS Al-Anbiya’: 90).
5.    Orang yang khusyu’ adalah orang yang tidak memperjualbelikan ayat-ayat Allah untuk memperoleh keuntungan dunia (QS Ali Imran: 199).
6.    Orang-orang yang khusyu’ adalah orang-orang yang meyakini akan bertemu dengan Rabb (Tuhan) mereka (QS Al-Baqarah: 45-46).
7.    Orang-orang yang khusyu’ adalah orang-orang yang mengosongkan hatinya dari hal-hal yang melalaikan dzikir kepada Allah (QS Fushshilat: 39).
Inilah pemahaman khusyu’ yang lebih hidup dan dinamis. Khusyu’ yang dapat mengantarkan kita kepada peningkatan iman dan taqwa kepada Allah Swt. Khusyu’ dalam shalat sangat ditekankan dan dianjurkan. Akan tetapi, lebih dari itu, yang tidak kalah pentingnya adalah mengatualisasikan dan merealisasikan sikap khusyu’ dalam kehidupan sehari-hari. Tidak sedikit orang yang bersusah payah untuk mencapai tingkat ke-khusyu’-an dalam shalat, akan tetapi mereka tidak merasa perlu untuk mengaplikasikan makna khusyu’ dalam kehidupan sehari-hari. Shalatnya tidak mampu mencegah dirinya dari perbuatan keji dan munkar. Wallahu a’lam bishshawab.

0 comments:

Posting Komentar

 
Syamsu Hilal © 2011 | Dikunceni Kang Zack, Kunjungi Juga Suswono, Kementan dan Atang Trisnanto